Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 30 Mei 2014

KEPANDUAN HIZBUL WATHAN



Kepanduan Hizbul Wathan adalah organisasi otonom Persyarikatan Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang pendidikan kepanduan putra maupun putri, merupakan gerakan islam dan dakwah amar ma’ruf nahi munkar, beraqidah Islam dan bersumberkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kepanduan Hizbul Wathan didirikan dengan tujuan mewujudkan masyarakat utama,  adil, dan makmur yang diridlai Allah dengan jalan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam lewat jalur pendidikan kepanduan. Susunan organisasi Hizbul Wathan dibuat secara berjenjang dari Kwartir Pusat, Kwartir Wilayah, Kwartir Daerah/kota, Kwartir Cabang. Ketua Kwartir Pusat Hizbul Wathan adalah Ramanda Uun Harun Syamsudin. Ketua Kwartir Wilayah Jawa Tengah adalah Ramanda Abdul Rasyid Wasim. Ketua Kwartir Daerah Banyumas adalah Ramanda Anjar Nugroho.
SEJARAH HIZBUL WATHAN
Hizbul Wathan didirikan oleh KH.Ahmad Dahlan pada tahun 1918, saat itu gerakan Hizbul Wathan melangkahkan langkahnya yang pertama dengan nama Padvinder Muhammadiyah. Untuk pengawasan gerakan padvinder Muhammadiyah ini diserahkan kepada Muhammadiyah bagian sekolahan. Oleh Muhammadiyahbagian sekolahan tersebut dibentuklah pengurus sebagai berikut :
Ø  Ketua : H. Muchtar
Ø  Wakil ketua : H. Hadjid
Ø  Sekretaris : Somodirjo
Ø  Keuangan Abdul Hamid
Ø  Organisasi : Siradj Dahlan
Ø  Komando : Sjarbini dan Damiri.
Untuk memajukan gerakan tersebut, direncanakan akan mengadakan studi ke JPO Solo. Agar kunjungan ke Solo tersebut meriah, bagian sekolahan mengusahakan uniform, kemeja drill kuning dan kemeja drill biru, sedang untuk setangan leher untuk mudahnya menggunakan kacu yang banyak dijual adalah kacu merah berbintik hitam.
Sepulang dari kunjungan ke JPO Solo tersebut dibicarakan nama dari Padvinder Muhammadiyah. Di rumah Bp. H. Hilal Kauman, RH. Hadjid mengajukan nama yang dianggap cocok pada waktu itu yaitu HIZBUL WATHAN yang artinya Pembela Tanah Air. Hal ini mengingat adanya pergolakan di luar negeri maupun di dalam negeri yaitu masa berjuang melawan penjajah Belanda. Hizbul Wathan resmi dipakai mengganti nama “padvinder muhammadiyah” pada tahun 1920.
Pada permulaan Jepang, HW nampaknya akan mendapat kesempatan hidup terus. Selang berapa lama kemudian, pada tahun 1942  pemerintah Jepang melarang berdirinya organisasi-organisai kepanduan serta pergerakan lainnya.
Kepanduan Hizbul Wathan bangkit kembali pada tanggal 29 Januari 1950 yang diresmikan oleh Bp. Haiban Hadjid. Setelah HW resmi berdiri lagi, HW dilebur dalam Pramuka tahun 1961, dengan munculnya Kepres no. 238 tahun 1961.  Dibangkitkan kembali oleh PP Muhammadiyah sebagai ortom pada tanggal 18 November 1999 dalam era reformasi.
SIFAT-SIFAT KEPANDUAN HIZBUL WATHAN
1)      Islami, sebagai salah satu dari organisasi otonom Muhammadiyah, yang mengemban misi dan visi persyarikatan.
2)      Terbuka, artinya dapat menerima siapa saj yang memenuhi syarat menjadi anggota.
3)      Nasional, artinya diperuntukkan bagi bangsa Indonesia, bergerak di bumi Indonesia dalam rangka mencerdaskan bangsa.
4)      Sukarela, artinya  tidak ada paksaan atau perintah untuk menjadi anggota.
LAMBANG DAN SIMBOL KEPANDUAN HIZBUL WATHAN

Lambang gerakan kepanduan Hizbul Wathan adalah lingkaran matahari bersinar 12 dengan inisial HW di tengahnya. Simbol gerakan Hizbul Wathan adalah sekuntum bunga melati yang di bawahnya ada pita bertuliskan Fastabiqul Khairat dalam huruf Arab, bermakna berlomba-lomba dalam kebaikan. Sinar matahari sebanyak 12 yang di dalamnya terdapat inisial  HW bermakna bahwa setiap pandu HW diharapkan mampu memancarkan sinar pribadi muslim sehari penuh kepada masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan, kuncup melati dengan daun mahkota berwarna putih bermakna suci, berjumlah lima helai bermakna rukun islam. Daun kelopak berjumlah enam helai (tampak tiga) bermakna rukun iman, dan dua helai daun bermakna dua kalimat syahadat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogroll

Cute Bow Tie Hearts Blinking Blue and Pink Pointer

Blogger templates